Jumat, 30 April 2010

Bisnis Web di Era Web 2.0

bisnis di era web 2.0

Kata Web 2.0 semakin sering muncul dalam berbagai perbincangan dan literatur tentang teknologi informasi (TI). Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset TI, Forrester Research, memprediksi mengenai Web 2.0 pada awalnya dinilai terlalu konservatif.

Definisi Web 2.0 itu sendiri cukup bermacam-macam dan luas. Namun secara singkat, Web 2.0 adalah sebuah teknologi berbasis web yang menawarkan tiga keuntungan. Yaitu, pertama, kemampuan untuk DIY (do-it-yourself) atau melakukan sendiri, misalnya Wikipedia. Kedua, kemampuan untuk memberikan pengalaman berharga, seperti penggunaan AJAX dan Adobe Flex. Ketiga, pengembangan aplikasi berbasis web yang lebih sederhana seperti penggunaan scripting language PHP dan mashups.

Media sosial yang merupakan sekumpulan media baru yang berbasiskan Web 2.0 seperti situs jejaring sosial, blog, foto/video sharing sites dll, telah mengubah cara pandang dan praktik bisnis pada abad ke-21.

Media sosial menciptakan berbagai dampak, mulai dari demokratisasi peluang bisnis sampai penyeimbang kekuatan (equalizer) antara perusahaan dan konsumen/publik.

Contoh Web 2.0 yang sangat populer adalah Wikipedia. Wikipedia telah mengubah bagaimana informasi dibuat dan dipergunakan secara kolaboratif.

Yang menarik dari hasil studi Forrester Research itu adalah 63% dari profesional TI yakin Web 2.0 akan memberikan dampak terhadap bisnis. Sebagian besar dari para profesional TI tersebut yakin bahwa dampaknya adalah positif, hanya 3% yang mengatakan berdampak negatif.

dari hasil studi tersebut, tantangan yang sebenarnya adalah bagaimana cara menciptakan rambu-rambu dan prosedur yang mengatur bagaimana karyawan perusahaan bisa berpartisipasi dan berkontribusi pada era Web 2.0 dengan tetap menjaga data sensitif dan kerahasiaan perusahaan.

Peran Komunitas Online


Gejolak yang terjadi di pasar finansial akhir-akhir ini menunjukkan bahwa perubahan bisnis semakin hari semakin tidak dapat di prediksi.
Karena itulah, para pemasar dipaksa untuk selalu kreatif dan selalu berinovasi. Hanya dengan cara itu, para pemasar bisa menghadapi masa yang akan datang yang tidak menentu dengan optimis. Seperti kata Peter Drucker, "The best way to predict the future is to create it."

Kekuatan online media saat ini memang harus diwaspadai oleh para pemasar. Perkembangan Web 2.0 seperti social media dan blog memungkinkan orang untuk menjadi produsen sekaligus konsumen langsung (prosumen). Orang bukan hanya membaca berita-berita yang ada, tetapi bisa menjadi pencipta dari berita-berita tersebut. Maksudnya, semua orang bisa memberikan penilaian baik terhadap suatu produk, bahkan mengungkapkan kekecewaan terhadap suatu produk secara online dan dapat dilihat banyak orang.

Jadi selain dapat merusak nilai suatu merek, online media juga dapat digunakan sebagai sarana memperkuat citra suatu merek.

Top blogger

Contoh salah satu perusahaan yang telah kreatif memanfaatkan online media secara serius adalah PT Toyota Astra Motor (TAM).

Pada 28 Februari 2008 TAM mengundang 12 top blogger di Indonesia untuk menghadiri acara peluncuran All New Corolla Altis di Senayan City. Pada acara tersebut pihak TAM bukan hanya membeberkan mengenai detil teknis mobil yang akan diluncurkan. Arah pembicaraan justru lebih ke pengenalan secara personal antara para blogger dan TAM.

Inilah upaya kreatif untuk merangkul, memberikan apresiasi, dan berusaha mengenal komunitas online seperti para blogger. Efek publikasi yang ditimbulkan sangat luar biasa. Kalau selama ini orang mendengar peluncuran produk hanya dari media cetak atau elektronik, sekarang juga dari blog. Apalagi, karena yang diundang adalah top blogger, yang blog-nya bisa dikunjungi oleh ribuan orang per hari, maka jumlah orang yang terjangkau bisa menjadi berlipat ganda. Belum lagi ditambah blogger-blogger lain yang ikut menulis soal ini. Imbasnya juga “menyeberang” ke dunia offline. Media massa cetak banyak yang menulis soal ini karena punya news value yang tinggi.

Ini menunjukkan bahwa media Internet dapat menjadi sangat potensial jika dimanfaatkan secara tepat. Komunitas seperti ini juga bisa menjadi saluran yang membantu Anda untuk menjual produk Anda.

Testimonial dari orang-orang yang puas terhadap produk Anda akan menjadi alat ampuh untuk mempengaruhi konsumen lainnya. Terlebih di masa sulit, ketika secara psikologis kepercayaan orang menurun. Pada masa-masa seperti ini, orang akan lebih memilih untuk mendengarkan pengalaman orang lain ketimbang melihat iklan.

Komunitas pelanggan memang punya kredibilitas yang tinggi sehingga bisa menjadi saluran penjualan yang efektif. Semakin banyak orang yang tertarik untuk bergabung dalam suatu komunitas, baik yang online maupun offline. Komunitas online seperti Friendster misalnya, di Indonesia telah memiliki anggota lebih dari dua juta orang.
Demikian juga komunitas berbasis forum seperti chip (komputer), HTML (motor Honda Tiger), dan lain-lain terus tumbuh dan berkembang. Sedangkan untuk komunitas offline, baik yang murni offline maupun hasil turunan dari yang online, juga tumbuh subur, seperti Djarum Black auto community (otomotif) ataupun MarkPlus Club (pemasaran).

Dalam komunitas online ini, orang justru lebih bisa mengekspresikan dirinya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya Internet dan telepon seluler, memang memberikan kebebasan dan kemudahan bagi setiap orang untuk berpendapat.

Orang-orang di dalam komunitas adalah produsen sekaligus konsumen. Mereka pembeli sekaligus penjual. Dan yang terpenting, mereka bukan hanya memiliki ikatan emosional yang kuat dengan sesama anggota komunitas, tapi juga memiliki ikatan emosional yang kuat dengan merek yang bersangkutan.

Anggota komunitas ini adalah orang-orang yang akan selalu menyebarkan kabar baik tentang merek kita setiap saat. Mereka akan selalu merekomendasikan merek kita kepada orang lain. Dalam komunitas, penjualnya adalah sekaligus menjadi pembeli sehingga bisa lebih dipercaya dan lebih kredibel.

Namun, jangan keliru memanfaatkan komunitas ini. Komunitas akan menjadi saluran yang kuat jika dimanfaatkan secara ideal. Tetapi, jika suatu perusahaan sudah melakukan hard-selling, maka akan sangat berbahaya. Hard-selling justru akan meruntuhkan kredibilitas yang telah dibangun dengan susah payah.

sumber : web.bisnis.com

Bisnis Jejaring Sosial

Web 2.0 mengandalkan konsep situs jejaring sosial. Bagi pengguna internet, situs-situs Web 2.0 sangat menarik karena dapat dijadikan ajang aktualisasi diri.

Model bisnis yang ditawarkan oleh situs-situs berbasis Web 2.0 terbilang menarik, meski dianggap tak lazim layaknya bisnis tradisional.

Kita ambil Facebook sebagai contoh. Situs hangout itu kelihatannya hanya mengumpulkan orang-orang muda yang gemar berbagi foto dan sekadar bergaul di internet. Tapi, coba bayangkan, dengan jumlah pengguna online yang berjumlah puluhan juta—termasuk di dalamnya adalah orang-orang kreatif dan pebisnis yang ingin menjalin relasi—berapa besar potensi yang dimiliki Facebook?

Situs ini mengundang para pengembang aplikasi untuk menawarkan “mainan” buatan mereka—berupa aplikasi-aplikasi kecil yang disebut widgets. Ini, selain mengundang lebih banyak orang untuk bergabung sebagai pengguna, juga menarik para pengembang aplikasi untuk terus berkreasi dan memanfaatkan Facebook sebagai media promosi produk mereka. Potensi Facebook tak berhenti sampai di situ. Aplikasi-aplikasi itu kemudian menjadi magnet bagi para pemasang iklan untuk menyelipkan iklan produk buatannya ke sana. Bisa dilihat, pada akhirnya, inovasi yang dilakukan Facebook di situs Web 2.0-nya tak hanya memengaruhi dunia sosial, tapi juga industri.

sumber : qbheadlines.com

1 komentar:

  1. makasih artikelnya yaa... jadi web 2.0 bisa dimanfaatkan untuk ajang customer relation seperti di Toyota dan iklan or jualan seperti di facebook.
    Artikelnya sudah pake referensi sebagai penghormatan kepada asal tulisan ini. Well Done.

    Namun hati-hati kalau copy paste murni pertama nilai originalitasnya turun, kedua integritas dari satu ide ke ide lainnya kurang nyambung. Ke depan, diusahakan pake kata-kata sendiri yaa.. meskipun ide dan poin2nya diambil dari tulisan orang lain. hadi

    BalasHapus